LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
PERCOBAAN
MELDE
Dosen
Pengampu :
PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SARJANAWIYATA
TAMANSISWA
YOGYAKARTA 2014
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hukum Melde mempelajari tentang besaran-besaran yang mempengaruhi
cepat rambat gelombang transversal pada tali. Melalui percobaannya (lakukan
kegiatan 1.1), Melde menemukan bahwa cepat rambat gelombang pada dawai
sebanding dengan akar gaya tegangan tali dan berbanding terbalik dengan akar
massa persatuan panjang dawai.
Apabila vibrator dihidupkan maka tali akan bergetar
sehingga pada tali akan merambat gelombang transversal. Kemudian vibrator
digeser menjauhi atau mendekati katrol secara perlahan-lahan sehingga pada tali
timbul gelombang stasioner.
Setelah terbentuk gelombang stasioner, kita dapat
mengukur panjang gelombang yang terjadi ( Orang yang pertama kali melakukan
percobaan mengukur cepat rambat gelombang adalah Melde, sehingga percobaan
seperti di atas dikenal dengan sebutan Percobaan Melde.
Setelah
melakukan praktikum ini mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan dan memahami apa
yang dimaksud dengan gelombang stasioner serta mampu mengukur panjang gelombang
dan menentukan cepat rambat gelombang pada tali.
BAB
II
KAJIAN
TEORI
Gelombang
adalah getaran yang merambat. Di dalam perambatannya tidak diikuti oleh
berpindahnya partikel-partikel perantaranya. Pada hakekatnya, gelombang
merupakan rambatan energi(energi getaran).Gelombang
dibedakan menjadi dua jenis menurut mediumnya.Yaitu gelombang
elektromagnetik yang merambat tanpa melalui mediumatau perantara. Contoh
gelombang elektromagnetik adalah gelombang cahaya
dan gelombang bunyi. Sedangkan gelombang yang merambat melalui suatu medium
atau perantara yaitu gelombang mekanik.Terdapat dua jenis gelombang
mekanik, berdasarkan arah gerakan partikel
terhadap arah perambatan gelombang, yaitu :
·
Gelombang longitudinal adalah gelombang yang arah perambatannya searah dengan arah getaran partikelnya. Contoh gelombang longitudinal adalah gelombang pada
pegas.
·
Gelombang transversal adalah gelombang yang arah perambatannya tegak lurus dengan arah getaran partikelnya.Contoh gelombang transversal adalah gelombang
pada tali.
Gelombang
stasioner biasa juga disebut gelombang tegak,gelombang
berdiri atau gelombang diam, karena terbentuk dari perpaduan atau
interferensi dua buah gelombang yang mempunyai amplitudo dan frekuensi yang
sama, tapi arah rambatnya
berlawanan. Amplitudo pada gelombang stasioner tidak
konstan, besarnya amplitudo pada setiap titik sepanjang gelombang tidak sama.
Pada simpul amplitudo nol, dan pada perut
gelombang amplitudo maksimum.Periode gelombang (T) adalah waktu yang diperlukan
oleh gelombang untuk menempuh satu panjang gelombang penuh. Panjang
gelombang
(λ) adalah jarak yang ditempuh dalam waktu satu periode.
Frekuensi gelombang
adalah banyaknya gelombang yang terjadi tiap satuan waktu. Cepat rambat
gelombang (v) adalah jarak yang ditempuh gelombang tiap satuan waktu. Secara umum, cepat rambat gelombang dapat dirumuskan sebagai berikut :
v = λ f
Dimana :
v = cepat rambat
gelombang (m/s)
λ = panjang gelombang
(m)
f =
frekuensi (Hz)
HUKUM MELDE
Bila seutas
tali dengan tegangan tertentu digetarkan secara terus menerus maka akan terlihat suatu bentuk gelombang yang arah getarnya tegak
lurus dengan arah rambat gelombang. Gelombang ini dinamakan gelombang
transversal. Jika kedua ujungnya tertutup, gelombang pada tali itu akan
terpantul-pantul dan dapat menghasilkan gelombang stasioner yang tampak berupa simpul dan perut
gelombang.Dari gambar di atas diketahui bahwa amplitudo adalah jarak antara perut
gelombang dengan arah cepat rambatnya. Sedangkan panjang gelombang adalah jarak
satu perut dan satu lembah yang terdiri dari tiga simpul.Melde merumuskan bahwa :
Dengan :
Dimana :
v = cepat rambat
gelombang (m/s), F = gaya ketegangan tali (N), µ = rapat massa linier tali (massa tali/panjang tali) (kg/m).
BAB III
METODE PERCOBAAN
A.
Alat
Dan Bahan
1.
Penggetar/ vibrator
2.
Katrol
3.
Beban gantung
4.
Mistar
5.
Tali degan 4 jenis berbeda
B.
Langkah
kerja
1. Susunlah
peralatan seperti berikut :
2. Hidupkan
penggetar sehingga terbentuk gelombang stasioner seperti gambar-gambar berikut
:
Informasi
:
Untuk memperoleh gelombang
stasioner yang terdiri dari simpul dan perut dapat diatur frekuensi penggetar
yang digunakan dan atau mengubah jarak penggetar terhadap katrol sebagai ujung
terikat.
Jarak dari titik simpul ke titik
simpul terdekat sama dengan setengah gelombang. Jika jarak dari titik simpul ke
titk simpul = , maka panjang gelombang dapat dihitung dengan persamaan
3. Lakukan
percobaan untuk mencari hubungan antara cepat rambat gelombang pada tali dengan
tegangan pada tali.mlakukan percobaan dengan empat beban yang berbeda.
Informasi :
Percobaan dilakukan dengan cara
mengganti beban kemudian sesuaikan dengan frekuensi penggetar supaya didapatkan
gelombang stasioner yang paling mudah diamati. Tegangan tali disebabkan karena
beban gantung, sehingga besar tegangan tali
4. Lakukan
percobaan untuk mencari hubungan antara jenis tali (yang dinyatakan dengan
massa per satuan panjang tali )dengan cepat rambat gelombang. Lakukan percobaan
untuk empat jenis tali yang berbeda.
Informasi :
Massa persatuan panjang tali biasanya
dinyatakan dengan lambang
5. Catatlah
hasil percobaan dalam tabel, kemudian buat grfik sesuai dengan data hasil
percobaan yang diproleh!
BAB IV
ANALISIS DATA
A.
Hubungan
antara cepat rambat gelombang dan tegangan tali
1.
massa beban 50 g = 0,05 kg ; g = 10m/s2
Ø
5 N
Ø
Ø
Ø
2. massa
beban 55 g = 0,055 kg ; g = 10m/s2
Ø
Ø
Ø
Ø
3. massa
beban 60 g = 0,06 kg ; g = 10m/s2
Ø
Ø
Ø
Ø
4. massa
beban 65 g = 0,065 kg ; g = 10m/s2
Ø
Ø
Ø
Ø
5. massa
beban 70 g = 0,07 kg ; g = 10m/s2
Ø
Ø
Ø
Ø
B.
Hubungan
antara jenis tali dengan cepat rambat gelombang
1. massa
tali 0,55 g = 0,00055 kg
Ø panjang
tali = 107,2 cm = 1,072 m
Ø
Ø
Ø
Ø
2. massa
tali 0,78 g = 0,00078 kg
Ø panjang
tali = 356,2 cm = 3,562 m
Ø
Ø
Ø
Ø
3. massa
tali 0,26 g = 0,00026 kg
Ø panjang
tali = 114 cm = 1,14 m
Ø
Ø
Ø
Ø
4. massa
tali 0,9 g =0,0009 kg
Ø panjang
tali = 102 cm = 1,02 m
Ø
Ø
Ø
Ø
5. massa
tali 0,71 g = 0,00071 kg
Ø panjang
tali = 150 cm = 1,5 m
Ø
Ø
Ø
Ø
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan
Ø Data
hasil percobaan untuk mendapatkan hubungan antara cepat rambat gelombang dengan
tegangan tali.
No.
|
Massa
Beban (Kg)
M
|
Tegangan
Tali (N)
F
|
Jarak
Simpul ke Simpul (m) x
|
Panjang
gelombang (m) λ
|
Fekuensi
(Hz)
f
|
Cepat
rambat (m/s)
v
|
v2
|
1.
|
0,05
|
0,5
|
0,145
|
0,29
|
50
|
14,5
|
210,25
|
2.
|
0,055
|
0,55
|
0,15
|
0,3
|
50
|
15
|
225
|
3.
|
0,06
|
0,6
|
0,166
|
0,332
|
50
|
16,6
|
275,56
|
4.
|
0,065
|
0,65
|
0,173
|
0,346
|
50
|
17,3
|
299,29
|
5.
|
0,07
|
0,7
|
0,176
|
0,352
|
50
|
17,6
|
309,76
|
Grafik hubungan antara tegangan tali (F)
dengan kuadrat kecepatan (v2)
v2
|
Ø Data
hasil percobaan untuk mencari hubungan antara jenis tali dengancepat rambat
gelombang.
No.
|
Massa
Beban (Kg)
m
|
Panjang Tali (m)
L
|
Jarak
Simpul ke Simpul (m) x
|
Panjang
gelombang (m) λ
|
Fekuensi
(Hz)
f
|
Cepat
rambat (m/s)
v
|
v2
|
|
1.
|
0,55x10-3
|
1,072
|
0,5x10-3
|
0,145
|
0,29
|
50
|
14,5
|
210,25
|
2.
|
0,78x10-3
|
3,562
|
0,2x10-3
|
1,1108
|
0,226
|
50
|
11,08
|
122,77
|
3.
|
0,26x10-3
|
1,14
|
0,22x10-3
|
0,21
|
0,42
|
50
|
21
|
441
|
4.
|
0,9x10-3
|
1,02
|
0,88x10-3
|
0,116
|
0,232
|
50
|
11,6
|
134,56
|
5.
|
0,71x10-3
|
1,5
|
0,47x10-3
|
0,106
|
0,212
|
50
|
10,6
|
112,36
|
Grafik
hubungan antara
dengan kuadrat kecepatan (v2)
v2
|
B. Pembahasan
Dalam praktikum yang berjudul percobaan Melde ini
merupakan percobaan mengenai gelombang stasioner. Percobaan dibagi menjadi dua
bagian masing- masing lima kali percobaan, yaitu:
1. Percobaan unntuk mendapatkan hubungan antara
cepat rambat gelombang dan tegangan tali.
Dalam percobaan ini pertama-tama menentukan massa beban
tali, kami memilih 50 g, 55 g,60 g, 65 g, dan 70 g. Setelah itu , memasang
beban-beban tersebut sesuai urutannya agar terjadi tegangan pada tali lalu
menyalakan vibratol dan mengubah-ubah jarak tali agar mendapatkan gelombang
yang terlihat paling jelas. Dan setelah itu, hitung jumlah gelombang yang
dihasilkan dan pada jarak berapa gelombang tersebut terlihat paling jelas.
Setelah itu, jarak simpul sudah bisa ditentukan yaitu dengan membagi jarak dan
jumlah gelombang yang dihasilkan. Kami mendapatkan jarak simpul yang telah
dihitung berturut-turut yaitu 0.145, 0.15, 0.166, 0.173, dan 0.176. Lalu,
perhitungan untuk mendapatkan tegangan tali(F), panjang gelombang, frekuensi
dan cepat rambat gelombang bisa dihitung menggunakan data-data yang telah
dhasilkan menggunkan rumus-rumus yang diketahui. Hasil perhitungan bisa dilihat
pada data hasil percobaan diatas beserta grafik perbandingan tegangan tali dan
kuadrat cepat rambat gelombang.
Untuk kesimpulan grafik perbandingan antara tegangan tali
dan kuadrat kecepatan adalah bahwa grafiknya semakin tinggi jika nilai tegangan
tali dan kuadrat kecepatan semakin besar.
2.
Percobaan
untuk menentukan jenis tali dengan cepat rambat gelombang.
Dalam percobaan ini hal pertama yanng dilakukan adalah
mengukur massa dan panjang tali namun dalam percobaan ini beban penahan yang
digunakan adalah sama sedangkan jenis talinya yang diganti. Percobaan tetap
dilakukan seperti pada bagian pertama kecuali yang pertama telah dijelaskan
itu.
Dalam
perbandingan grafik hubungan antara
dan kuadrat kecepatan berdasarkan data hasil
percobaan yang kami dapatkan, hasil gambaran grafik setelah data-data diurutkan
dari yang terkecil dalah tidak menentu
dengan titik terendah terdapat pada kuadrat kecepatan 122,77 dan titik
tertinggi pada kuadrat kecepatan 210,25. Dan kita dapat menyimpulkan bahwa
tinggi rendahnya grafik ditentukan oleh besarnya
bukan oleh besarnya nilai kuadrat kecepatan.
Semakin besar nilai
nya maka semakin tinggi pula garis
grafik yang dihasilkan.
BAB
VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan
percobaan bisa disimpulkan bahwa:
Melde menemukan bahwa cepat
rambat gelombang pada dawai sebanding dengan akar gaya sebanding tali dan
berbanding terbalik dengn akar massa persatuan panjang dawai.
Ø ’Semakin tinggi nilai tegangan tali dan
kuadrat kecepatan maka semakin tinggi pula laju grafiknya’’.
Ø Perbandingan antara
dan kuarat kecepatan diketahui bahwa laju
perubahan grafik hanya dipengaruhi oleh nilai
, sedangkan besarnya kuadrat kecepatan
tidak berpengaruh. “ semakin besar nilai
maka semakin tinggi pula perubahan laju grafik
yang dihasilkan.
B. Saran
·
Memahami
terlebih dahulu dasar teori serta langkah kerja dalam panduan praktikum sebelum
memulai praktikum.
·
Dalam
melakukan praktikum tersebut harus dengan penuh ketelitian untuk mengukur dan
menimbang berat benda serta panjang
tali, menentukan jarak untuk melihat getaran secara jelas.
DAFTAR
PUSTAKA
Soetrisno, 1983, Seri
Fisika Dasar, Gelombang Dan Optik,
ITB Bandung.
Resnick Dan Hallyday,
1988, “Physics” Erlangga. Jakarta.
terimaksih saya telah membaca dan mungkin mau mendownload
BalasHapusThx
BalasHapusThx
BalasHapus