MULTIMETER
PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
DOSEN PENGAMPU :
PRODI
PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
SARJANAWIYATA TAMANSISWA YOGYAKARTA
2014
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Latar belakang disusunnya
laporan ini adalah untuk memenuhi tujuan dari praktikum yang akan dilakukanya
itu untuk mengetahui fungsi dan pemakaian alat ukur dasar dan alat ukur
listrik. Untuk alat ukur dasar, pengukuran massa dengan neraca teknis,
pengukuran panjang dan diameter benda dengan jangka sorong atau micrometer
sekrup, untuk alat ukur listrik, memperoleh keterampilan dalam pemakaian alat
ukur dasar listrik voltmeter, amperemeter, multimeter analog dan digital, serta
osiloskop. Alat ukur dasar dan listrik sangat banyak sekali jenisnya dan
masing-masing alat ukur tersebut mempunyai fungsi dan kelebihan masing-masing.
Alat tersebut banyak sekali digunakan dan harus disesuaikan dengan fungsinya,
missal dalam bidang elektronika, industri, kedokteran, dan lain-lain.
Multimeter adalah alat test yang sangat berguna, dengan
mengoperasikan sakelar banyak posisi, meter dapat secara cepat dan mudah di
jadikan sebagai voltmeter, sebuah ammeter atau sebuah ohmmeter. Alat ini
mempunyai berbagai penetapan pada setiap mempunyai pilihan AC atau DC. Beberapa
multimeter kelebihan tambahan layaknya sebagai pengukur transistor dan range
untuk pengukuran kapasitansi dan frekuensi. Multimeter terbagi atas
2 jenis yaitu Multimeter analog dan Multimeter Digital. Pada modul ini kita
akan membahas tentang multimeter analog.
1.2
Tujuan
1.
Mengenal jenis-jenis
multimeter.
2.
Memahami penggunaan multimeter.
BAB II
KAJIAN
PUSTAKA
2.1
Dasar Teori
Alat-alat yang mengukur tegangan, arus listrik, dan
hambatan disebut voltmeter, amperemeter, dan ohmmeter. Umumnya ketiga alat ini
sudah menyatu dalam sebuah multimeter yang dapat dipilih kegunaannya dari satu
ke lainnya. Multimeter merupakan suatu piranti elektronik yang digunakan untuk
mengukur besaran-besaran listrik. Besaran-besaran ini biasanya berupa arus
searah (IDC), tegangan searah (VDC), tegangan bolak-balik
(VAC) dan hambatan (R). Pada beberapa mulimeter tertentu dilengkapi
untuk pengukuran dilengkapi untuk pengukuran arus bolak-balik (IAC),
tegangan potong diode (cut-in volage of diode, Vcut) penentuan kaki
dan jenis transistor serta nilai penguatannya (hfe). Multimeter
mempunyai saklar pemilih fungsi, yaitu untuk :
1.
Arus searah (DC mA)
2.Tegangan
searah (V. DC)
3.Tegangan
bolak-balik (V. AC)
4.Tahanan
(Ohm)
Multimeter
Analog
Multimeter Analog
atau Multimeter Jarum adalah alat pengkur besaran listrik yang menggunakan tampilan
dengan jarum yang bergerak ke range-range yang kita ukur dengan probe. Analog
tidak dii gunakan untuk mengukur secara detail suatu besaran nilai komponen
tetapi kebanyakan hanya di gunakan untuk baik atau jeleknya komponen pada waktu
pengukuran atau juga di gunakan untuk memeriksa suatu rangkaian apakah sudah
tersambung dengan baik sesuai dengan rangkaian blok yang ada.
Fungsi
Multimeter Analog
1. Mengukur nilai Hambatan.
2. Mengukur nilai Dioda.
3. Mengukur nilai Transistor.
4. Mengukur tegangan AC.
Bagian – bagian
Multimeter Analog
1. Sekrup pengatur kedudukan
jarum penunjuk.
2. Tombol pengatur jarum
penunjuk pada kedudukan zero.
3. Saklar pemilih.
4. Lubang kutub.
5. Saklar pemilih polaritas.
6. Kotak meter.
7. Jarum penunjuk meter.
8. Skala.
BAB III
METODE
PRAKTIKUM
3.1
Alat dan Bahan
Alat dan
bahan yang digunakan :
Multimeter analog
Multimeter
digital
Sumber tegangan DC
Resistor
R1 (kuning, ungu, emas, emas) R2 (cokelat, hitam, hijau emas)
R3 (orange, orange, putih,
hitam, coklat) R4 (coklat, hitam,
merah, emas)
R1 (kuning, ungu, emas, emas)
Kabel penghubung
Kabel multimeter
Baterai
3.2 Tempat dan Waktu
Praktikum ini dilaksanakan di
Laboratorium Fisika FMIPA Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa, pada hari Kamis
tanggal 4 April 2013 pukul 11.20 -14.00 WIB.
3.3 Prosedur Kerja
1. Pengenalan
Multimeter
Catatan identitas multimeter, meliputi
jenis, merk, tipe, fungsi pilihan, batas ukur danrange skala pengukuran (minimal satu multimeter analog dan satu multimeter digital).
2.Penggunaan
Multimeter
a.
Multimeter sebagai Ohmmeter
1.
Catatlah kode warna resistor
dan terjemahkanlah nilainya.
2.
Ukurlah dan catatlah nilai
hambatan resistor tersebut dengan multimeter analog dan multimeter digital
secara bergantian.
3.
Hitunglah ralat relative dari
kedua pengukuran tersebut.
4.
Ulangi langkah 1, 2 dan 3 untuk
resistor yang lainnya.
b.
Multimeter sebagai Voltmeter
1.
Catatlah nilai tegangan dari
sumber tegangan DC dan nilai hambatan resistor yang diberikan.
2.
Buatlah rangkaian seperti
gambar di bawah ini :
3.Ukur dan
catatlah nilai tegangan pada ujung-ujung resistor tersebut dengan
menggunakan multimeter analog, dan multimeter digital secara
bergantian.
4.Ulangi
langkah 2 dan 3 untuk resistor yang lainnya.
c.
Multimeter sebagai Amperemeter
1.
Catatlah nilai hambatan dari
resistor yang diberikan.
2.
Buatlah rangkaian
seperti gambar di bawah ini.
3.
Ukur dan catatlah besarnya arus
yang mengalir pada resistor tersebut dengan
menggunakan multimeter analog dan multimeter digital secara
bergantian.
4.
Ulangi langkah 2 dan 3 untuk
resistor yang lainnya.
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1
Hasil Pengamatan
a. Multimeter sebagai Ohmmeter
No.
|
Nilai Kode Warna Resistor
|
Nilai Hambatan Diukur dengan Multimeter
|
|
Analog
|
Digital
|
||
1.
|
Kuning(4), ungu(7), emas(-), emas(-)
|
0,70 Ω
|
0,025 Ω
|
2.
|
Coklat(1), hitam(-), hijau(5), emas(-)
|
6,20 Ω
|
3,72 Ω
|
3.
|
Orange(3), orange(3), putih(9), hitam(-), coklat(1)
|
2,40 Ω
|
1,93 Ω
|
4.
|
Coklat(1), hitam(-), merah(2), emas(-)
|
0 ,30 Ω
|
4,9 Ω
|
5.
|
Kuning(4), ungu(7), emas(-), emas(-)
|
7 Ω
|
0,0025 Ω
|
Tabel
4.1.1 Multimeter sebagai Ohmmeter
b. Multimeter sebagai Voltmeter
Voltmeter
Tegangan DC
|
Batas Ukur (V)
|
Harga Terukur (V)
|
|
Analog
|
Digital
|
||
10 V
|
200 V
|
0,11 V
|
0,10 V
|
10 V
|
200 V
|
0,13 V
|
0,13 V
|
10 V
|
200 V
|
0,14 V
|
0,14 V
|
Tabel
4.1.2 Multimeter sebagai Voltmeter
c.
Multimeter sebagai Amperemeter
DC (DC. mA)
No.
|
Nilai Kode Warna Resistor
|
Arus Diukur dengan Multimeter
|
|
Analog
|
Digital
|
||
1.
|
Kuning(4), ungu(7), emas(-), emas(-)
|
7 A
|
0,0216 A
|
2.
|
Coklat(1), hitam(-), hijau(5), emas(-)
|
350 A
|
0,0408 A
|
3.
|
Orange(3), orange(3), putih(9), hitam(-), coklat(1)
|
30 A
|
0,5384 A
|
4.
|
Coklat(1), hitam(-), merah(2), emas(-)
|
50 A
|
21,04 A
|
5.
|
Kuning(4), ungu(7), emas(-), emas(-)
|
110 A
|
0,0004 A
|
Tabel
4.1.3 Multimeter sebagai Amperemeter
4.2
Analisis Data
Arus listrik
adalah aliran patrikel-partikel bermuatan positif yang melalui konduktor (walau
sesungguhnya elektron-elektron bermuatan negatiflah yang mengalir pada
konduktor.
Alat untuk
mengukur arus listrik (disebut amperemeter), tegangan (disebut voltmeter), dan
hambatan listrik (disebut ohmmeter). Baik amperemeter, voltmeter, dan ohmmeter
terdiri dari dua jenis : analog dan digital.
a.
Multimeter sebagai Ohmmeter
menggunakan Multimeter Analog
Resistor 1 (kuning, ungu, emas, emas)
R1 = x 1
= 0,70 Ω
Resistor 2 (coklat, hitam, hijau, emas)
R2 = x 10
= 6,20 Ω
Resistor 3 (orange, orange, putih, hitam, coklat)
R3 = x 10
= 2,40 Ω
Resistor 4 (cokelat, hitam, merah, emas)
R4 = x 1 =
0,3 Ω
Resistor 5 (kuning, ungu, emas, emas)
R5 = x 10 = 7 Ω
menggunakan Multimeter
Digital
R1 = x 1
= 0,025 Ω
R2 = x 10
= 3,72 Ω
R3 = x 10
= 1,935 Ω
R4 = x 10
= 4,90 Ω
R5 = x 1
= 0,0025 Ω
b.
Multimeter sebagai Voltmeter
menggunakan Multimeter
Analog
R1 = x 10
= 0,11 V
R2 = x 10
= 0,13 V
R3 = x 10
= 0,14 V
menggunakan Multimeter
Digital
V1 = x 10 = 0,10 V
V2 = x 10
= 0,135 V
V3 = x 10
= 0,14 V
c.
Multimeter sebagai Amperemeter
menggunakan
Multimeter Analog
I1 = x 25 DCmA
= 7 A
I2 = x 500 DCmA = 350 A
I3 = x 500
= 30 A
I4 = x 500
= 50 A
I5 = x 500
= 110 A
menggunakan Multimeter Digital
I1 = x 20 = 0,0216 A
I2 = x 20
= 0,0408 A
I3 = x 20
= 0,5384 A
I4 = x 200
= 21,04 A
I5 = x 10
= 0,0004 A
BAB V
KESIMPULAN
5.1
Kesimpulan
Multimeter dapat
di operasikan dengan sakelar banyak posisi, meter dapat di ubah menjadi Amperemeter,
Voltmeter dan Ohmmeter secara cepat dan mudah. Multimeter analog biasanya di
gunakan untuk mengetahui baik atau tidaknya suatu komponen di karenakan apabila
mengukur nilai suatu komponen, multimeter analog kurang akurat dalam hasil
pengukurannya. Kalibrasi adalah cara yang di lakukan untuk mengembalikan
kedudukan jarum pada kedudukan nol.
Kelebihannya adalah mudah dalam pembacaannya
dengan tampilan yang lebih simple. Sedangkan kekurangannya adalah akurasinya
rendah, jadi untuk pengukuran yang memerlukan ketelitian tinggi sebaiknya
menggunakan multimeter digital.
Multimeter
digital memiliki akurasi yang tinggi, dan kegunaan
yang lebih banyak jika dibandingkan dengan multimeter analog. Yaitu memiliki
tambahan-tambahan satuan yang lebih teliti, dan juga opsi pengukuran yang lebih
banyak, tidak terbatas pada ampere, volt, dan ohm saja.
LAMPIRAN
Pertanyaan Akhir (Post
Experiment)
1.
Jelaskan mengapa terjadi shock
listrik/kestrum ?
2.
Sebutkan manfaat percobaan ini
dalam kehidupan sehari-hari ?
Jawab :
1.
Kesetrum atau dalam bahasa ilmiah disebut sengatan listrik (electric
shock) adalah sebuah fenomena dalam kehidupan. Secara sederhana kesetrum
dapat dikatakan sebagai suatu proses terjadinya arus listrik dari luar ke
tubuh. Sengatan listrik dapat terjadi karena kontak dari tubuh manusia
dengan sumber tegangan yang cukup tinggi sehingga dapat menimbulkan arus
melalui otot atau rambut. Ketika tersengat lsitrik, terdapat beda potensial
(arus dari potensial tinggi ke rendah) sehingga muncul tegangan listrik
antara tubuh dan lingkungan kita.
Seperti yang diketahui, bahwa bumi atau tanah memiliki
potensial yang rendah. Hal ini akan menyebabkan listrik akan selalu mencoba
mengalir ke bumi dari sumber tegangan melalui konektor. Maka dalam kasus
kesetrum, manusia berlaku sebagai konektor atau konduktor karena pada tubuh
manusia komponen air lah yang paling besar presentasenya. Semakin basah atau
lembab kulit manusia maka hambatan listrik kulit makin kecil sehingga akan
makin mudah terjadi setrum sehingga arus listrik makin mudah mengalir.
2.
Multimeter analog lebih banyak dipakai untuk
kegunaan sehari-hari, seperti para tukang servis TV atau komputer kebanyakan
menggunakan jenis yang analog ini. Kelebihannya adalah mudah dalam pembacaannya
dengan tampilan yang lebih simple. Sedangkan kekurangannya adalah akurasinya
rendah, jadi untuk pengukuran yang memerlukan ketelitian tinggi sebaiknya
menggunakan multimeter digital.
Multimeter digital biasanya dipakai pada penelitian atau
kerja-kerja mengukur yang memerlukan kecermatan tinggi, tetapi sekarang ini
banyak juga bengkel-bengkel komputer dan service center yang memakai multimeter
digital.
DAFTAR PUSTAKA
Online Gaming - A World-Class Experience at the Casino!
BalasHapusJoin the world's largest 경주 출장샵 online gaming 군산 출장안마 community and experience the thrill 서귀포 출장마사지 of Las Vegas slots and table games! 당진 출장안마 Experience 서울특별 출장샵 the excitement of Table Games at